MENYIKAPI PANDEMI COVID 19, DALAM ISLAM
MENYIKAPI PANDEMI COVID 19, DALAM ISLAM
Wabah virus corona ini adalah bagian
dari bencana non alam. Dalam perspektif ajaran Islam, bencana dapat dimaknai
sebagai musibah yang bisa menimpa siapa saja, kapan dan di mana saja. Berbagai musibah
yang menimpa manusia pada hakikatnya merupakan ujian dan cobaan atas keimanan
dan perilaku manusia itu sendiri. Hal ini Allah tegaskan dalam al- Qur’an surat
al-Baqarah ayat 155, yang berbunyi:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ
الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ
وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ - ١٥٥
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
Sebagai
bagian dari bencana, wabah corona ini harus disikapi secara cepat dan tepat
oleh kita semua. Seluruh pihak harus memiliki kepedulian yang tinggi untuk
terlibat aktif dalam pencegahan penyebaran virus ini. Pemerintah dan kita
sebagai anggota masyarakat tidak boleh bersikap masa bodoh, apalagi berdiam
diri memikirkan diri sendiri. Kita harus saling peduli dan saling menolong
dalam menghadapi wabah ini.
Di
antara hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai seorang muslim dalam menghadapi wabah
virus corona ini adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat
dan mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Iman yang kuat akan menuntun kita kepada sikap hidup
optimis dan yakin akan pertolongan Allah. Seorang muslim yang istiqomah dalam
iman kepada Allah, maka akan ditiadakan rasa takut dalam dirinya.
Hal
ini dinyatakan Allah
dalam surat Fushilat ayat 30, yang artinya:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ - ٣
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata bahwa Tuhan
kami adalah Allah dan mereka istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka
dan berkata; “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati, dan
bergembiralah kamu memperoleh surga yang telah dijanjikan kepadamu”
2. Mengisolasi
diri, dalam arti menahan diri untuk tidak bepergian
apalagi beraktivitas dalam kerumunan.
Nabi Muhammad SAW
telah bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ
Artinya:
"Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya.
Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat
itu." (HR Bukhari)
3. Melaksanakan
Protokol kesehatan, demi menjaga diri dan menjaga orang lain dari
kemudharatan wabah ini
Hal ini ditegaskan Rasulullah Saw sebagaimana dikutip dalam kitab Almuwatta’ Imam Malik:
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ
Telah
menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari ‘Amru bin Yahya Al Muzani dari
Bapaknya bahwa Rasulullah Shalla Allahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak
boleh membuat kemudharatan pada diri sendiri dan membuat kemudharatan pada
orang lain.”
Hadirin
yang berbahagia, itulah tiga hal yang bisa kita jadikan pedoman dalam
menghadapi situasi sulit karena virus corona ini.
Tetaplah kita dalam iman kepada Allah, jangan panik, jangan pula meremhkan, serta terus berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Penulis : Hafiz Adriansyah,Lc
Posting Komentar untuk "MENYIKAPI PANDEMI COVID 19, DALAM ISLAM"