Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AMBIL HIKMAHNYA, DIBALIK MUSIBAH VIRUS CORONA

 DIBALIK MUSIBAH, ADA HIKMAH DIBALIKNYA

Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan berbagai macam makhluknya, ada yang kecil dan besar dan ada pula yang terlihat dan tak bisa terlihat oleh kasat mata kita. Dan semua yang diciptakan-Nya memiliki manfaat dan ragam peran masing-masing di bumi ini. Bila orang beriman melihat akan ciptaan-Nya tersebut, mereka percaya itu ciptaan Allah pasti ada hikmahnya. Akan tetapi orang-orang kafir menyepelekan dan berkata, apa manfaatnya makhluk ini. Sebagaimana firman Allah, dalam surat Al-Baqarah ayat 26 :


إِنَّ اللَّهَ لا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلا يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلا الْفَاسِقِينَ

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak malu memberikan perumpamaan akan ciptaan-Nya yaitu nyamuk atau lebih kecil darinya, Bagi orang-orang yang beriman berkata : Mereka tahu kebenaran datang dari Tuhan-Nya. Akan tetapi mereka yang kafir : Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini ? Dengan perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat. Dan dengan itu banyak pula yang diberikan-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang diberikan-Nya sesat kecuali hanya orang-orang yang fasik.    (QS Al-Baqarah : 26 )

maksudnya bahwa Allah Subhanahu Wata'ala tidak akan pernah malu memberikan contoh atau perumpamaan akan kebenaran dari ciptaan-ciptaan-Nya, contohnya nyamuk atau yang lebih kecil dari nyamuk, seperti bakteri, kuman, virus atau sebagainya yang Allah ciptakan semua itu memiliki manfaat dan tiada yang sia-sia dalam kehidupan ini. Sebagaimana firman Allah, dalam surat Al-Imran ayat 191 : 


الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : Orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan meraka memikirkan akan penciptaan langit dan bumi, sambil mereka berkata : Ya Allah ya Tuhan kami, Tidaklah engkau menciptakan ini semua tiada yang sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka Jauhkanlah kami dari azab neraka. (QS Al-Imran : 191)

Bukan sekedar makhluk saja, Allah menciptakan segala sesuatunya pasti ada hikmah dan tiada yang sia-sia. Dan semua itu bisa menjadi media untuk kita berdzikir mengingat kepada Allah dan bertafakkur berfikir akan hikmah dibaliknya. Seperti virus Corona atau covid 19 ini yang merebak dan membuat geger masyarakat pada umumnya. Bahkan bukan saja di Indonesia tapi sudah mendunia. Fenomena virus ini sudah menelan ratusan ribu korban di seluruh dunia dan itu semua mengandung hikmah dan pelajaran dibaliknya yaitu :

1. Setiap kali kita shalat, pastinya diawali dengan Takbiratul Ihram mengucap Allahu Akbar yang artinya Allah Maha besar. Ini menunjukkan betapa kecilnya kita sebagai makhluk-Nya, dan kita pun mengakui akan kebesaran Allah setiap shalat kita. Coba kita lihat Virus Corona ini, Allah menciptakannya tak terlihat, tapi banyak manusia khawatir dan ketakutan. Seharusnya menyadarkan kita, betapa lemahnya kita sebagai manusia, tak layak manusia sombong dan kita semua butuh Allah. 

2. Seharusnya kita menyadari, bahwa kematian begitu dekat dengan manusia. Sakit, sehat, dan kematian adalah takdir Allah, tiada satupun diantara kita menghindari akan keputusan Allah. Kedatangan covid 19 ini seakan menjadi hantu bagi seluruh manusia. Timbullah kepanikan dan kekhawatiran, yang sebenarnya adalah akan takut pada kematian atas diri manusia. Mencegah dan mengobati Adalah kewajiban manusia sebagai makhluk yang berfikir dalam wujud Ikhtiarnya. Namun berhasil atau tidaknya, kita kembalikan ke Allah yang merupakan takdir-Nya. Manusia takkan bisa mengelak dari apa yang Allah putuskan. Bahkan setiap shalat, kita berikrar kepada Allah bahwa hidup dan mati kita adalah milik Allah. Sebagaimana dalam firman Allah dalam surat Al-An'am ayat 162 :

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya : Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Allah tuhan semesta Alam (QS Al-An'am 162)

3. Seharusnya kita menyadari bahwa betapa pentingnya hidup bersih, dalam islam sudah dibahas dalam kitab-kitab fiqh. Yang kebanyakan diawali dengan bab thaharah, yang artinya bab tentang kebersihan dari najis dan hadas. Salah satu bentuk aplikasinya adalah wudhu yang setiap harinya kita minimal 5 kali. Bukan hanya sekedar praktik bersuci, juga merupakan ikhtiar untuk menghindari akan kuman, kotoran dan virus atau sejenisnya. Betapa bersyukurnya kita, sebagai umat islam. Yang mana, Allah memperhatikan hambanya dalam syariat-Nya dari segala aspeknya. Karena sesungguhnya Allah menyayangi terhadap orang-orang yang menjaga kebersihan, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 107 : 

وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

Artinya : Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih (QS Al-An'am : 107)

4. Bersabarlah akan musibah virus ini, kita pun yakin akan hadist Rasulullah, bahwa umat islam yang menjadi korban virus corona ini insyaallah dalam keadaan syahid :


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الطاعون شهادة لكل مسلم 

Artinya : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda At-Thooun Syahadah (berkedudukan syahid) bagi setiap muslim (HR Bukhari dan Muslim)

5. Seharusnya kita selalu memohon perlindungan Allah dan berikhtiar dengan mengikuti protokol kesehatan, bayangkan sahabat Rasulullah saja yaitu Umar Bin Khottob yang terkenal dengan keberanian dan kekuatannya ketika berperang, dia tidak jadi untuk memasuki kota syam yang dikala itu terserang virus atau wabah karena mengingat sabda Rasulullah : 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ أَنَّ عُمَرَ خَرَجَ إِلَى الشَّامِ فَلَمَّا جَاءَ سَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّامِ فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ فَرَجَعَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ مِنْ سَرْغَ

Artinya, “Dari Abdullah bin Amir bin Rabi‘ah, Umar bin Khattab RA menempuh perjalanan menuju Syam. Ketika sampai di Sargh, Umar mendapat kabar bahwa wabah sedang menimpa wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf mengatakan kepada Umar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Bila kamu mendengar wabah di suatu daerah, maka kalian jangan memasukinya. Tetapi jika wabah terjadi wabah di daerah kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.’ Lalu Umar bin Khattab berbalik arah meninggalkan Sargh,” (HR Bukhari dan Muslim).

Semoga tulisan ini bermanfaat, kita semua sehat dan terhindar dari virus ini . Amien ya robbal alamin 

Wallahu a'lam bissowab

Hafiz Adriansyah
Hafiz Adriansyah Aku hanya seorang guru mengaji dan guru Agama Islam di sekolah Highscope Indonesia. Aku Alumni Gontor dan Al-Azhar Mesir. Semoga tulisan ini menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat untuk kita semua. Amien

Posting Komentar untuk "AMBIL HIKMAHNYA, DIBALIK MUSIBAH VIRUS CORONA"